Day 3: Jalan-jalan murah Hatyai - Penang
Pada hari ke-3, paginya bangun dan jam 9 sudah siap2 keluar. Tujuan hari ini ke pasar untuk membeli beberapa item, setelah itu check out dan kemudian jalan-jalan sebentar baru berangkat ke Penang. Entah karena kemarin capek jalan-jalan atau karena kasurnya kamar hotel Kosit (Hatyai) yang empuk kami nyenyak tidurnya, jadinya hari ketiga bangun dengan segar. Hari ini sekali lagi kami akan ke Pasar Kim Young (Kim Young Market). Tentunya kami akan sarapan dulu.
Kali ini kami akan mencoba menu mie khas Thailand, yang berasa kuah tom yam. Kedainya berdekatan dengan kedai dimsum tempat kami makan pagi sehari sebelumnya. Saya memesan mie putih (un sen = seperti bihun putih) teman saya memesan yang jenis mie berbahan seperti mie sagu. Kuahnya rasa tomyam, ya sedikit kecut dan pedas. Sama penjualnya diingatkan bahwa rasanya pedas, hati-hati, ee, ternyata teman saya masih menambah lagi sambal bersendok-sendok. Alhasil dapat ck ck ck dari si ibu penjual :D. belum tahu ibu itu bahwa di Indonesia banyak yang doyan pedas.
Hatyai sebenarnya kotanya kecil, dan pusatnya kotanya tidak terlalu besar. Masih bisa ditempuh dengan jalan kaki dari hotel Kosit ke Pasar Kim Young. Namun anehnya, orang local tidak terlalu banyak berjalan kaki. Rata-rata mereka menggunakan sepeda motor atau mobil. Kendaraan umum yang tersedia itu ojek dan tuktuk. Rata-rata tuktuk tarifnya 20 baht kalau dekat, kalau jauh bisa sampai di atas 200 baht. Jangan berharap ada taksi di kota ini.
Sesudah makan pagi kami bergegas ke pasar Kim young, yang sudah kami datangi kemarin. Target hari ini: - Mencari titipan teman
- Melihat2 jika ada barang bagus murah (:D) --> ini bukan kebutuhan, tapi tergantung pada mata memandang mungkin bisa menjadi kebutuhan :D
- Mampir ke toko kosmetik keciiil di Ps….. yang menjual produk kosmetik Korea, pengin membeli produk Skin Food. Si nona penjual sangat cantik, dan kebetulan dia juga bisa berbahasa Inggris.
Pagi itu kami ke Pasar Kimyoung dengan tangan kosong namun pulang ke hotel dengan beberapa kantong belanjaan :D. Alamaaakkk ... girls... Akhirnya sudah tidak sanggup berjalan kaki kami kembali ke hotel Kosit menggunakan tuktuk. Kemudian kami mencari makan siang di dekat hotel, sekitar dua tiga blok dari hotel. Kami bersiap2 untuk packing, nah timbulah masalah.. U know what? barang yang dibeli kok menjadi banyak, ada biskuit-biskuit buatan negeri jiran yang lucu2 dan tidak terlalu mahal. Jadilah kami membongkar dan susun ulang koper2 supaya bisa muat. Untunglah kami telah menambah bagasi airasia menjadi 25kg. Setelah check out kami titipkan barang di resepsionis hotel dan pergi makan siang. Kami menyusuri sekitar hotel dua tiga blok jaraknya. Di satu depot saya memesan nasi goreng sayur, ini menu yang selalu menjadi andalan dan tidak pernah mengecewakan di Thailand, rasanya selalu enak dan PASTI... tidak ada jebakan hehehehe. Teman saya memesan, saya lupa apa yang dipesannya. Ya wis, kemudian dalam perjalanan kami pulang ke hotel masih banyak energi kami muter-muter berjalan kaki dan mampir ke beberapa toko yang menarik. Wadhoo bertambah lagi beban angkutan karena habis membeli barang... Di hotel kami menunggu dari jam 3 akhirnya baru dijemput van jam 5 sore. Ternyata di sini orang mixed up antara jam Hatyai atau Penang. Kalau jam 3 di Hatyai sama artinya dengan jam 4 di Penang, capee dex ... Jadi kalau ada orang lokal Hatyai menyebut waktu, pastikan itu dalam time frame penang atau hatyai. Setelah dijemput, kami masih menunggu di travelnya, hampir satu jam di travelnya, jadi benarlah bahwa kami berangkat pkl 6 dari Hatyai atau pkl 5 waktu Penang. Malam itu kami naik travel dari Hatyai ke Penang. Sekitar menjelang tengah malam kami sampai di perbatasan. Dengan wajah terngantuk-ngantuk kami melewati imigrasi Thailand dan Malaysia. Dan sampailah kami di Penang kembali, setelah melewati jembatan Penang dari jauh terlihat lampu kelap kelip. Kami diantar ke tempat penginapan kami di daerah dekat backpacker.
Oia, bila mengetahui bahwa kita datang dari Penang atau kota Malaysia lainnya, mereka akan menggunakan satuan uang ringgit. Satu kali ketika kami menanyakan arah ke ibu penjual dimsum, kami diberitahu bisa naik tuktuk ke Ps Kim Young dengan murah, hanya 2 dollar (dalam bahasa Hokkian). Wah, saya sudah senang sekali, bisa naik tuktuk ke Pasar Kim Young hanya 2 baht per orang. Ternyata si abang tuk tuk menagih 20 baht/orang … hehehhe jadi dollar di sini maksudnya ringgit. So hati2 kalau menanyakan harga di Hatyai, samakan persepsi dulu ya supaya jangan kaget waktu membayarnya.
Tips bagi ibu2: orang Thailand cenderung untuk tidak menawar harga ketika belanja. Ini berdasarkan pengalaman saya pergi jalan-jalan dengan teman saya orang Thai. Kalau masih belum serius untuk membeli sebaiknya jangan banyak menawar/bertanya2, karena Anda akan disuguhi wajah kurang simpatik dan kurang sabar si penjual. Pernah suatu kali si penjual merebut kembali barang dagangan yang sedang kami amati, lha wong pembeli mau mengecek kondisi masa ngga boleh? Nah pada poin ini saya sangat sangat lebih senang berbelanja di tanah air, … at least tidak mungkin penjual merebut barang dagangan dari calon pembeli …
Tips travelling murah Hatyai: - Tiket van Hatyai - Penang beli saja di hotel , harganya sama dengan travel. Jadi kalau kita sudah check-out dari hotel, masih bisa menumpang duduk menunggu di lobby.
- Beli air minum galon ukuran sekitar 5 liter. Harganya jauh lebih murah daripada membeli air mineral yang 600 ml atau 1500ml. Bisa cari di convenience store seperti seven eleven (7-11). Untuk perbandingan, harga air minum yang galon 5 liter kira2 50baht, sedangkan botol air yang 600ml bisa 8-10 baht.
- Beli oleh-oleh mie instan rasa Tomyam, yang paling enak brand MAMA. Ada dua macam mie rasa Tomyam, yang bening dan yang seperti ada susu/creamer. Gampangnya mie MAMA bisa cari di seven-eleven.
- Cobalah makan masakan lokal, misalnya: Tom Yam Goong (rasa udang), Somtham Thai (tapi pesan yang tanpa crab, karena yang ada crabnya itu amissss minta ampun - imho), phad thai (seperti mie goreng), hoi thot (sejenis kerang-kerangan dengan telur), khao niao ma’muang (ketan dan mangga), dim sum (dim sum paling fresh yang pernah ku makan) - Siapkan beberapa kosa kata thai misalnya terima kasih, angka2 untuk bisa menawar, belok kiri belok kanan berhenti, dsb.
Kali ini kami akan mencoba menu mie khas Thailand, yang berasa kuah tom yam. Kedainya berdekatan dengan kedai dimsum tempat kami makan pagi sehari sebelumnya. Saya memesan mie putih (un sen = seperti bihun putih) teman saya memesan yang jenis mie berbahan seperti mie sagu. Kuahnya rasa tomyam, ya sedikit kecut dan pedas. Sama penjualnya diingatkan bahwa rasanya pedas, hati-hati, ee, ternyata teman saya masih menambah lagi sambal bersendok-sendok. Alhasil dapat ck ck ck dari si ibu penjual :D. belum tahu ibu itu bahwa di Indonesia banyak yang doyan pedas.
Hatyai sebenarnya kotanya kecil, dan pusatnya kotanya tidak terlalu besar. Masih bisa ditempuh dengan jalan kaki dari hotel Kosit ke Pasar Kim Young. Namun anehnya, orang local tidak terlalu banyak berjalan kaki. Rata-rata mereka menggunakan sepeda motor atau mobil. Kendaraan umum yang tersedia itu ojek dan tuktuk. Rata-rata tuktuk tarifnya 20 baht kalau dekat, kalau jauh bisa sampai di atas 200 baht. Jangan berharap ada taksi di kota ini.
Sesudah makan pagi kami bergegas ke pasar Kim young, yang sudah kami datangi kemarin. Target hari ini: - Mencari titipan teman
- Melihat2 jika ada barang bagus murah (:D) --> ini bukan kebutuhan, tapi tergantung pada mata memandang mungkin bisa menjadi kebutuhan :D
- Mampir ke toko kosmetik keciiil di Ps….. yang menjual produk kosmetik Korea, pengin membeli produk Skin Food. Si nona penjual sangat cantik, dan kebetulan dia juga bisa berbahasa Inggris.
Pagi itu kami ke Pasar Kimyoung dengan tangan kosong namun pulang ke hotel dengan beberapa kantong belanjaan :D. Alamaaakkk ... girls... Akhirnya sudah tidak sanggup berjalan kaki kami kembali ke hotel Kosit menggunakan tuktuk. Kemudian kami mencari makan siang di dekat hotel, sekitar dua tiga blok dari hotel. Kami bersiap2 untuk packing, nah timbulah masalah.. U know what? barang yang dibeli kok menjadi banyak, ada biskuit-biskuit buatan negeri jiran yang lucu2 dan tidak terlalu mahal. Jadilah kami membongkar dan susun ulang koper2 supaya bisa muat. Untunglah kami telah menambah bagasi airasia menjadi 25kg. Setelah check out kami titipkan barang di resepsionis hotel dan pergi makan siang. Kami menyusuri sekitar hotel dua tiga blok jaraknya. Di satu depot saya memesan nasi goreng sayur, ini menu yang selalu menjadi andalan dan tidak pernah mengecewakan di Thailand, rasanya selalu enak dan PASTI... tidak ada jebakan hehehehe. Teman saya memesan, saya lupa apa yang dipesannya. Ya wis, kemudian dalam perjalanan kami pulang ke hotel masih banyak energi kami muter-muter berjalan kaki dan mampir ke beberapa toko yang menarik. Wadhoo bertambah lagi beban angkutan karena habis membeli barang... Di hotel kami menunggu dari jam 3 akhirnya baru dijemput van jam 5 sore. Ternyata di sini orang mixed up antara jam Hatyai atau Penang. Kalau jam 3 di Hatyai sama artinya dengan jam 4 di Penang, capee dex ... Jadi kalau ada orang lokal Hatyai menyebut waktu, pastikan itu dalam time frame penang atau hatyai. Setelah dijemput, kami masih menunggu di travelnya, hampir satu jam di travelnya, jadi benarlah bahwa kami berangkat pkl 6 dari Hatyai atau pkl 5 waktu Penang. Malam itu kami naik travel dari Hatyai ke Penang. Sekitar menjelang tengah malam kami sampai di perbatasan. Dengan wajah terngantuk-ngantuk kami melewati imigrasi Thailand dan Malaysia. Dan sampailah kami di Penang kembali, setelah melewati jembatan Penang dari jauh terlihat lampu kelap kelip. Kami diantar ke tempat penginapan kami di daerah dekat backpacker.
Oia, bila mengetahui bahwa kita datang dari Penang atau kota Malaysia lainnya, mereka akan menggunakan satuan uang ringgit. Satu kali ketika kami menanyakan arah ke ibu penjual dimsum, kami diberitahu bisa naik tuktuk ke Ps Kim Young dengan murah, hanya 2 dollar (dalam bahasa Hokkian). Wah, saya sudah senang sekali, bisa naik tuktuk ke Pasar Kim Young hanya 2 baht per orang. Ternyata si abang tuk tuk menagih 20 baht/orang … hehehhe jadi dollar di sini maksudnya ringgit. So hati2 kalau menanyakan harga di Hatyai, samakan persepsi dulu ya supaya jangan kaget waktu membayarnya.
Tips bagi ibu2: orang Thailand cenderung untuk tidak menawar harga ketika belanja. Ini berdasarkan pengalaman saya pergi jalan-jalan dengan teman saya orang Thai. Kalau masih belum serius untuk membeli sebaiknya jangan banyak menawar/bertanya2, karena Anda akan disuguhi wajah kurang simpatik dan kurang sabar si penjual. Pernah suatu kali si penjual merebut kembali barang dagangan yang sedang kami amati, lha wong pembeli mau mengecek kondisi masa ngga boleh? Nah pada poin ini saya sangat sangat lebih senang berbelanja di tanah air, … at least tidak mungkin penjual merebut barang dagangan dari calon pembeli …
Tips travelling murah Hatyai: - Tiket van Hatyai - Penang beli saja di hotel , harganya sama dengan travel. Jadi kalau kita sudah check-out dari hotel, masih bisa menumpang duduk menunggu di lobby.
- Beli air minum galon ukuran sekitar 5 liter. Harganya jauh lebih murah daripada membeli air mineral yang 600 ml atau 1500ml. Bisa cari di convenience store seperti seven eleven (7-11). Untuk perbandingan, harga air minum yang galon 5 liter kira2 50baht, sedangkan botol air yang 600ml bisa 8-10 baht.
- Beli oleh-oleh mie instan rasa Tomyam, yang paling enak brand MAMA. Ada dua macam mie rasa Tomyam, yang bening dan yang seperti ada susu/creamer. Gampangnya mie MAMA bisa cari di seven-eleven.
- Cobalah makan masakan lokal, misalnya: Tom Yam Goong (rasa udang), Somtham Thai (tapi pesan yang tanpa crab, karena yang ada crabnya itu amissss minta ampun - imho), phad thai (seperti mie goreng), hoi thot (sejenis kerang-kerangan dengan telur), khao niao ma’muang (ketan dan mangga), dim sum (dim sum paling fresh yang pernah ku makan) - Siapkan beberapa kosa kata thai misalnya terima kasih, angka2 untuk bisa menawar, belok kiri belok kanan berhenti, dsb.
Comments