Benciiiii

Di suatu tempat suatu masa … di negeri antah berantah

C terpaku, tidak berapa jauh dari situ ada si X dengan beberapa temannya. Bukannya di kakinya C ada paku, bukan … tapi dia bingung bagaimana harus bersikap. Grogi …


Pasalnya minggu lalu ketika akan ke koperasi dia bertemu dengan si X dan sempat mengobrol sebentar. Bukan berdua aja sih tapi yang lainnya yah dianggap ngekos lah .. nah karena grogi maka si C sempat salah ucap. Yang lebih parah lagi anak kunci yang di tangannya tega-teganya meluncur ke lantai. Cash (= kontan) saja wajah si C merah kuning ijo minus kuning ijo hehehe … alias malu banget.


Benar-benar tidak seperti C deh. Sebagai seorang tokoh mahasiswa si C sudah terbiasa menghadapi orang. Tidak hanya dengan sesama manusia (ya iyalah mahasiswa kan manusia hehehe), dengan dosen, ataupun tokoh masyarat lainnya tidak ada masalah. C selalu percaya diri dalam percakapan dengan siapa saja. Siapa sangka .. hanya dengan seorang X saja C bisa begitu … malu.


2 bulan berlalu. Kini C dan X sudah akrab. Teman-teman sudah tidak asing melihat mereka berdua ngobrol dan berdebat. Sama-sama keras kepala, sama-sama idealis yah begitulah mahasiswa. C menyimpan rasa dalam hatinya.


Bagi C, X adalah seorang cowok yang ideal. Berkharisma, bijak, berjiwa pemimpin, aktif di organisasi namun otaknya juga tidak tumpul. Fisiknya sih biasa-biasa saja, hanya saja perawakannya memang besar. Orangnya sopan dan selalu menolang sehingga X menjadi salah satu senior favorit cewek-cewek ...


Musim ujian segera mendekat (seperti kereta api saja :D) ... X sedang di tingkat akhir dan sedang mempersiapkan skripsinya. Tanggal sidang pun sudah ditentukan. Oia pas musim ujian kegiatan organisasi pun DITIADAKAN ...


Seharusnya C sekarang belajar untuk UAS. Meski bersama teman-teman di Kolam Jodoh, sudah membawa-bawa text book segedhe-gedhe Petruk (= temannya Bagong). Masih belum bisa berkonsentrasi. Coba bayangkan wajah si dosen killer-yang-suka-keluarkan-soal-grafik ... ehmm serem sih, maksudnya supaya semangat belajar, tapi yang terbayang malah wajah si X ..


C menimbang-nimbang dalam hati dan memilah-milah dalam pikirannya. Aduh duh banyak sekali pertanyaan yang tidak pada tempatnya.

Apakah memang C suka pada X? Bukankah X ini adalah orang yang sangat menyebalkan? Apakah rasa itu harus dibunuh saja?

Kalau dibalik: apakah X juga suka sama C? Bukankah selama ini X selalu menganggap C seperti adiknya?


Comments

Popular posts from this blog

Don't Be Downcast

世上只有妈妈好 SHI SHANG ZHI YOU MAMA HAO LYRICS

Apply Schengen visa (Paris) dari UK