Seram - Tak Usah Kutakut

Tadi pagi masih jam 2 am. Suasana semestinya sunyi senyap karena itu saatnya orang tidur. Saya terbangun karena ada suara-suara di luar. Saya melongok dari jendela dan mengintip dari korden kamarku.

Ada seorang laki-laki dan perempuan yang bertengkar. Lelaki terlihat lebih tua, sedangkan yang perempuan itu mahasiswa suatu universitas, karena dia masih mengenakan seragam kuliahnya yang hitam putih. Tidak jelas apakah hubungan di antara mereka, apakah mereka itu keluarga atau suami istri. Mereka berteriak-teriak dalam bahasa Thai yang otomatis saya tidak mengerti sepatah katapun.

Karena masih kaget dengan suara-suara tersebut saya masih terpaku di jendela. Tiba-tiba si lelaki memukul perempuan itu. Dia menendangnya di punggung, di perut, menampar wajahnya. Yang perempuan menangis dan menjerit-jerit seta berusaha untuk lari. Sejurus terdengar ada tetangga sebelah kamar juga yang terbangun dan mungkin juga ikut menyaksikan peristiwa itu.

Si lelaki saya pikir mungkin dalam keadaan mabuk, terus memukul si perempuan. Si lelaki merebut tas perempuan tersebut kemudian menjambak rambutnya dan menyeretnya sejauh satu meter. Kasihan sekali perempuan itu, saya sampai sangat tegang menyaksikannya. Kemudian mereka berdua berjalan lebih jauh lagi ke gang kami.

Tidak lama kemudian si perempuan berlari menuju ke arah mulut gang, tepat di bawah apartemen kami si lelaki telah mengejar dengan sepeda motor. Si lelaki itu tidak berbaju. Si perempuan ketakutan dan bersembunyi di balik salah satu mobil. Si lelaki segera turun dari sepeda motor, dibiarkan saja sepeda motornya di tengah jalan. Si lelaki itu terus memukul yang wanita. Kemudian mereka berdua berbincang-bincang, dan kembali masuk ke gang.

Dan sepeda motornya ada di tengah jalan selama beberapa menit. Saya melihat 2 orang pejalan kaki melintasi sepeda motor tersebut dengan santainya. Si lelaki tersebut mungkin sudah sadar diri kembali mengambil sepeda motornya.

Sewaktu terjadi pemukulan ada satu pengendara sepeda motor lewat dan dia berhenti di dekat mereka, namun tidak melakukan apa-apa. Saya sendiri setelah itu jantungku berdebar sangat kencang, benar-benar merasakan horor serta tegang.

Alangkah malangnya si perempuan itu, mengalami kekerasan dari laki-laki. Aku mencoba untuk kembali tidur, tapi jantungku masih berdebar dengan sangat kencang. Apa yang harus aku perbuat, besok pagi-pagi masih harus bekerja. Akhirnya dengan mata yang sangat mengantuk saya pun menyanyikan beberapa lagu pujian rohani "El-Shadai. Lagu itu saja yang kuingat karena ada kata-kata 'tak usah ku takut'. Setelah nyanyi beberapa kali masih saja saya merasakan ketakutan yang sangat. Kemudian saya minum air putih dan berdoa, saya lupa doa lengkapnya tapi kira-kira begini:
"Tuhan tolong aku sangat takut, aku tidak mau melihat seperti ini lagi, tutup bungkus dengan kuasa darahMu, dan aku tolak semua itu dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin".

Ini lirik lagunya:
Tak usah kutakut

Tak usah kutakut Allah menjagaku
Tak usah kubimbang Yesus pliharaku
Tak usah kususah Roh Kudus hiburku
Tak usah kucemas Dia memberkatiku

El Shadai, El Shadai Allah Maha Kuasa
Dia besar, Dia besar, El Shadai Mulia
El Shadai, El Shadai Allah Maha Kuasa
BerkatNya melimpah El Shadai

Saya tidak ingat lagi kapan akhirnya saya tidur, yang pasti besoknya (pagi tadi) saya bangun dengan segar dan sedikit mengantuk tentunya. Hmmm ... seram sekali, tapi tidak usah takut sebab ada Tuhan Yesus.

Comments

Popular posts from this blog

Don't Be Downcast

世上只有妈妈好 SHI SHANG ZHI YOU MAMA HAO LYRICS

Apply Schengen visa (Paris) dari UK